Langsung ke konten utama

Balas Dendam Berdarah: Houthi Yemen Deklarasikan Perang Total Setelah Israel Bunuh Perdana Menteri

Dunia Timur Tengah kembali bergelora. Sebuah serangan udara Israel yang menewaskan Perdana Menteri Houthi Ahmed Ghaleb al-Rahawi pada 28 Agustus 2025 telah memicu gelombang kemarahan yang mengubah lanskap konflik regional. Bukan sekadar pembalasan, melainkan deklarasi perang total yang mengancam stabilitas Laut Merah dan sekitarnya. Operasi "Lucky Drop": Serangan yang Mengubah Segalanya Israel menyebut operasi pembunuhan ini sebagai "Lucky Drop" – nama yang ironis mengingat dampak luas yang akan ditimbulkannya. Ahmed al-Rahawi tewas dalam serangan Kamis di Sana'a bersama sejumlah menteri, kata para pemberontak dalam pernyataan. Operasi presisi ini tidak hanya menargetkan satu individu, melainkan seluruh inti kepemimpinan sipil Houthi. Serangan dilakukan saat para pejabat tinggi Houthi berkumpul di Bayt Baws, Sana'a, untuk menyaksikan pidato televisi pemimpin mereka Abdul-Malik al-Houthi. Intelijen Israel memberikan informasi real-time tentang pertemuan t...

Balas Dendam Berdarah: Houthi Yemen Deklarasikan Perang Total Setelah Israel Bunuh Perdana Menteri

Dunia Timur Tengah kembali bergelora. Sebuah serangan udara Israel yang menewaskan Perdana Menteri Houthi Ahmed Ghaleb al-Rahawi pada 28 Agustus 2025 telah memicu gelombang kemarahan yang mengubah lanskap konflik regional. Bukan sekadar pembalasan, melainkan deklarasi perang total yang mengancam stabilitas Laut Merah dan sekitarnya.

Operasi "Lucky Drop": Serangan yang Mengubah Segalanya

Israel menyebut operasi pembunuhan ini sebagai "Lucky Drop" – nama yang ironis mengingat dampak luas yang akan ditimbulkannya. Ahmed al-Rahawi tewas dalam serangan Kamis di Sana'a bersama sejumlah menteri, kata para pemberontak dalam pernyataan. Operasi presisi ini tidak hanya menargetkan satu individu, melainkan seluruh inti kepemimpinan sipil Houthi.

Serangan dilakukan saat para pejabat tinggi Houthi berkumpul di Bayt Baws, Sana'a, untuk menyaksikan pidato televisi pemimpin mereka Abdul-Malik al-Houthi. Intelijen Israel memberikan informasi real-time tentang pertemuan tersebut, memungkinkan serangan presisi meski area tersebut memiliki pertahanan udara yang kuat.

Lebih dari 10 jet tempur terlibat dalam operasi ini, dengan rudal diluncurkan dalam waktu lima menit ke beberapa rumah aman tempat pejabat senior berkumpul. Menteri Pertahanan Israel Katz menyebut serangan ini sebagai "pukulan telak" dan memperingatkan bahwa "ini baru permulaan".

Respons Menggelegar: Deklarasi Perang yang Tidak Terduga

Mahdi al-Mashat, kepala Dewan Politik Tertinggi Houthi, berkata dalam pernyataan video, "Kami berjanji kepada Tuhan, kepada rakyat Yaman yang terkasih" bahwa mereka akan membalas dendam dan mengubah penderitaan mereka menjadi kemenangan.

Respons eskalasi secara signifikan dengan pernyataan dari pejabat senior Houthi yang secara efektif menyatakan perang skala penuh. Dalam pidato yang disiarkan di Al-Masirah TV, pemimpin Houthi Abdul-Malik al-Houthi bersumpah untuk melanjutkan "penargetan Israel dengan rudal dan drone" dan berjanji untuk meningkatkan serangan-serangan ini.

Dhaifallah al-Shami, anggota Biro Politik Ansarullah, mengumumkan: "Kami memiliki kejutan nyata yang tidak bisa diharapkan oleh kawan maupun lawan, dan gudang militer kami mengandung kemampuan besar". Gerakan Ansarullah memperingatkan akan "kejutan nyata" bagi Israel, menjanjikan serangan yang meningkat melalui darat dan laut.

Tabel: Timeline Eskalasi Konflik Israel-Houthi

TanggalPeristiwaDampak
28 Agustus 2025Serangan udara Israel membunuh PM al-Rahawi12+ pejabat tinggi tewas
30 Agustus 2025Houthi mengkonfirmasi kematian PMJanji pembalasan diumumkan
31 Agustus 2025Houthi serang kapal tanker IsraelEskalasi operasi militer
1 September 2025Penangkapan staf PBB di Sana'aKecurigaan kolaborasi dengan Israel
RencanaPemakaman massal para martirMobilisasi publik besar-besaran

Aksi Militer Langsung: Dari Kata ke Perbuatan

Deklarasi perang Houthi diikuti dengan aksi militer langsung. Dalam hitungan hari setelah pembunuhan tersebut, mereka meluncurkan rudal balistik yang menargetkan kapal tanker minyak milik Israel, Scarlet Ray, di Laut Merah. Juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengklaim serangan tersebut menghasilkan "tembakan langsung" pada kapal.

Penjabat Perdana Menteri Mohammed Ahmed Muftah, yang menggantikan al-Rahawi, menyatakan dalam upacara pemakaman: "Kami memasuki perang besar dan berpengaruh serta bentrok dengan AS. Perang ini tidak hanya berfokus pada militer tetapi juga ekonomi karena Israel menargetkan segalanya". Dia menekankan kesiapan kelompok untuk melanjutkan operasi meski ada serangan Israel.

Mobilisasi Massa: Kemarahan Rakyat yang Membara

Pembunuhan tersebut memicu demonstrasi publik besar-besaran di Sana'a, dengan ribuan orang menghadiri upacara pemakaman para pejabat yang terbunuh. Pemakaman di Lapangan al-Sabeen dan Masjid Al-Shaab menyaksikan kerumunan yang menyerukan slogan Houthi: "Tuhan Maha Besar, Mati Amerika, Mati Israel".

Pemimpin Houthi Yemen, Abdel-Malik al-Houthi, telah mengecam Israel dan memberikan sinyal perlawanan, memuji para pemimpin pemerintah yang dibunuh sebagai "martir seluruh Yaman". Respons publik menunjukkan baik syok maupun perlawanan di antara orang-orang Yaman. Sementara beberapa mengekspresikan kesedihan atas kehilangan kepemimpinan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang lain menunjukkan dukungan tanpa kompromi untuk melanjutkan perlawanan terhadap Israel.

Mobilisasi massal menunjukkan bahwa pembunuhan tersebut mungkin telah memperkuat daripada melemahkan tekad Houthi. Sebuah paradoks yang mungkin tidak diperhitungkan oleh perencana strategi Israel.

Tindakan Keamanan Internal: Perburuan Kolaborator

Setelah serangan, otoritas Houthi meluncurkan penangkapan luas terhadap tersangka kolaborator. Sumber keamanan Yaman melaporkan bahwa puluhan orang ditangkap di Sana'a dan daerah lain "atas kecurigaan berkolaborasi dengan Israel". Kelompok tersebut juga menggerebek kantor PBB di Sana'a dan menahan setidaknya 11 anggota staf, menunjukkan kekhawatiran keamanan yang meningkat tentang potensi kebocoran intelijen.

Al-Rahawi tewas bersama pejabat Houthi lainnya dalam serangan di Sana'a pada hari Kamis, kepala Dewan Politik Tertinggi Houthi mengkonfirmasi, bersumpah membalas dendam atas serangan tersebut.

Tujuan Strategis Israel: Lebih dari Sekadar Eliminasi

Operasi Israel mencerminkan pergeseran signifikan dari penargetan infrastruktur ke eliminasi langsung kepemimpinan Houthi. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan: "Ini baru permulaan kampanye yang menargetkan pejabat senior di Sana'a. Kami akan menjangkau mereka semua". Serangan bertujuan untuk mencapai beberapa tujuan: mendegradasi struktur komando Houthi, mencegah serangan masa depan, dan menunjukkan kemampuan intelijen dan serangan Israel.

Menteri Pertahanan Katz menekankan pesan strategis yang lebih luas: "Siapa pun yang mengangkat tangan melawan Israel, tangan itu akan diputus". Pejabat Israel memperkirakan serangan tersebut mengeliminasi seluruh inti kepemimpinan sipil pemerintah Houthi.

Implikasi Regional: Konflik dalam Konteks Gaza

Eskalasi terjadi dalam konteks yang lebih luas dari konflik Gaza, di mana Houthi telah memposisikan diri sebagai pembela hak-hak Palestina. Sejak Oktober 2023, mereka telah meluncurkan lebih dari 520 serangan yang menargetkan kepentingan Israel dan pelayaran internasional di Laut Merah. Pembunuhan dan deklarasi perang selanjutnya mewakili eskalasi signifikan dalam konflik regional ini.

Timing sangat signifikan karena datang setelah gencatan senjata Mei 2025 antara AS dan Houthi yang secara khusus mengecualikan Israel. Houthi telah menekankan bahwa kesepakatan mereka dengan AS "tidak berlaku dalam bentuk apapun" untuk Israel, membuka pintu untuk konfrontasi berkelanjutan.

Kemampuan Militer dan Ancaman: Arsenal yang Masih Utuh

Meski kehilangan kepemimpinan, kemampuan militer Houthi sebagian besar tetap utuh. Operasi angkatan laut mereka berlanjut di Laut Merah, dan mereka telah menunjukkan kemampuan untuk menyerang jauh ke dalam Israel dengan rudal hipersonik dan drone. Serangan terbaru telah berhasil mengenai wilayah Israel, termasuk serangan dekat Bandara Ben Gurion yang memaksa pembatalan penerbangan.

Deklarasi kelompok tentang "kejutan nyata" menunjukkan mereka mungkin bersiap untuk mengungkapkan sistem senjata atau taktik baru. Ancaman mereka untuk "merampas tidur orang-orang Zionis" menunjukkan rencana untuk serangan yang berkelanjutan, berpotensi lebih canggih.

Kemampuan rudal jarak jauh dan teknologi drone yang canggih membuat Houthi menjadi ancaman asimetris yang serius bagi Israel. Serangan terhadap infrastruktur energi Israel dan target ekonomi dapat memiliki dampak yang tidak proporsional terhadap ekonomi Israel.

Analisis Strategis: Apakah Israel Salah Perhitungan?

Strategi "penggal kepala" Israel tampaknya telah memicu eskalasi yang tidak terduga daripada mencapai pencegahan. Pembunuhan Perdana Menteri al-Rahawi telah secara fundamental mengubah konflik Israel-Yaman dari konfrontasi proksi regional menjadi apa yang sekarang dicirikan Houthi sebagai perang skala penuh.

Daripada mencapai pencegahan, strategi dekapitasi Israel tampaknya telah memancing ancaman eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memobilisasi dukungan Yaman yang lebih luas untuk tujuan Houthi. Sebuah kalkulasi yang mungkin keliru dari pihak perencana militer Israel.

Prospek Masa Depan: Konflik yang Berkepanjangan

Konflik sekarang memasuki fase baru di mana kedua belah pihak telah menunjukkan kapasitas dan kesediaan mereka untuk menargetkan aset bernilai tinggi. Dengan Houthi menjanjikan "kejutan nyata" dan Israel bersumpah untuk mengeliminasi kepemimpinan yang tersisa, kawasan menghadapi prospek perang yang berkelanjutan dan meningkat yang dapat lebih destabilisasi Timur Tengah yang sudah bergolak.

Pertanyaan kritis sekarang adalah: akankah komunitas internasional dapat mencegah spiral konflik ini, atau akankah kita menyaksikan munculnya front baru dalam konflik regional yang lebih luas? Satu hal yang pasti – pembunuhan Ahmed Ghaleb al-Rahawi telah membuka kotak Pandora yang mungkin sulit ditutup.

Masa depan Laut Merah, jalur perdagangan vital dunia, sekarang tergantung pada kemampuan kedua belah pihak untuk menahan diri dari eskalasi lebih lanjut. Namun dengan janji balas dendam yang menggelegar dari Sana'a dan ancaman eliminasi berkelanjutan dari Tel Aviv, jalan menuju de-eskalasi tampak semakin sempit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tabrakan Kereta Api di Yunani Tewaskan 26 dan Lukai 85 Orang

Sebuah kereta penumpang dan kereta barang yang melaju terlibat dalam tabrakan dahsyat di Yunani utara pada Rabu pagi. Tabrakan tersebut mengakibatkan 26 korban jiwa dan 85 luka-luka, menurut pejabat Dinas Pemadam Kebakaran. Beberapa mobil tergelincir dan setidaknya tiga terbakar setelah tabrakan di dekat Tempe. Petugas rumah sakit di Larissa melaporkan bahwa sedikitnya 25 orang mengalami luka serius. Tim penyelamat yang memakai lampu kepala bekerja di tengah asap tebal untuk menarik potongan logam yang hancur dari gerbong rel untuk mencari orang yang terjebak. Penumpang yang mengalami luka ringan atau tidak terluka diangkut dengan bus ke Thessaloniki. Tabrakan itu digambarkan sebagai "sangat kuat" dan "malam yang mengerikan" oleh Costas Agorastos, gubernur wilayah Thessaly. Operator kereta melaporkan bahwa kereta penumpang tujuan utara dari Athena ke Thessaloniki memiliki sekitar 350 penumpang saat tabrakan terjadi.

Kebocoran Lab 'Kemungkinan Besar' Asal-Usul COVID, Menurut Laporan

Asal-usul COVID-19 masih belum bisa diketahui dengan pasti, tetapi Departemen Energi AS dilaporkan yakin bahwa virus tersebut kemungkinan besar merupakan hasil dari kebocoran laboratorium di China. Menurut The Wall Street Journal, penilaian tersebut dibuat dengan "keyakinan rendah" dan belum dikonfirmasi oleh pemerintah AS. Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan bahwa "saat ini belum ada jawaban pasti" dari komunitas intelijen tentang asal usul virus. Empat elemen komunitas intelijen AS mengatakan pada tahun 2021 bahwa mereka memiliki "keyakinan rendah" COVID-19 awalnya menyebar dari hewan ke manusia, sementara satu elemen menilai dengan "keyakinan sedang" bahwa infeksi manusia pertama adalah hasil dari " insiden terkait laboratorium, mungkin melibatkan eksperimen, penanganan hewan, atau pengambilan sampel oleh Institut Virologi Wuhan." Organisasi Kesehatan Dunia semakin menerima kemungkinan bahwa virus t...

Kepala Polisi Stockholm Ditemukan Tewas Setelah Ada yang Laporan yang Mengkritiknya

Seorang perwira polisi senior Swedia ditemukan tewas di rumahnya, beberapa jam setelah rilis laporan internal yang menemukan konflik kepentingan terkait keputusan yang dia buat tentang mantan karyawan yang memiliki hubungan dengannya, kata polisi. Mats Löfving, kepala polisi di wilayah Stockholm, ditemukan tewas di rumahnya di kota Norrkoping, kata polisi. Dia berusia 61 tahun. Penyebab kematian belum jelas dan polisi melakukan penyelidikan sebagai prosedur standar. Perilaku Löfving sedang ditinjau baik oleh audit internal maupun investigasi kriminal, dalam kasus yang mengguncang kepemimpinan polisi Swedia dan menjadi berita utama di seluruh negara Skandinavia. Penyelidikan berfokus pada hubungannya dengan seorang karyawan wanita saat dia menjadi kepala Departemen Operasi Nasional kepolisian. Investigasi internal pada Rabu menemukan adanya konflik kepentingan saat Löfving membuat keputusan terkait gaji dan posisi karyawan. Penyelidik mengatakan bahwa keputusan tersebut menimbulkan...