Detik-detik mencekam terekam jelas dalam video yang viral di media sosial. Sebuah jembatan megah yang menjulang 172 meter di atas lembah sungai tiba-tiba ambruk, menghujani aliran Sungai Dadu dengan reruntuhan beton dan debu mengepul tinggi. Bukan jembatan tua yang lapuk dimakan usia, melainkan Jembatan Hongqi yang baru beroperasi selama 10 bulan. Insiden mengejutkan itu terjadi pada Selasa sore, 11 November 2025, di Prefektur Otonomi Tibet dan Qiang Ngawa Aba, Provinsi Sichuan, China barat daya. Jembatan sepanjang 758 meter yang dijuluki "Jembatan di Awan" itu runtuh setelah diterjang longsor dahsyat akibat hujan lebat berkepanjangan. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam tragedi ini. Kepolisian kota Maerkang telah menutup akses jembatan sejak Senin sore, sehari sebelum kejadian, setelah petugas menemukan tanda-tanda bahaya. Tanda Bahaya yang Tepat Waktu Kewaspadaan petugas kepolisian Maerkang terbukti menyelamatkan nyawa. Pada 10 November, mereka mendeteksi adanya reta...
Pada tanggal 10 Mei 2025, pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) dan China bertemu di Geneva, Swiss, untuk membahas isu tarif dagang yang telah menjadi sumber ketegangan antara kedua negara super ekonomi ini. Pertemuan ini, yang melibatkan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Perdagangan AS Jamieson Greer dari pihak AS, serta Wakil Perdana Menteri China He Lifeng dari pihak China, diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju de-eskalasi dalam perang dagang yang telah berlangsung lama. Bagi pembaca Indonesia, yang bergantung pada perdagangan global, hasil dari pertemuan ini sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi regional. Latar Belakang Perang Dagang AS-China Perang dagang antara AS dan China dimulai pada tahun 2018 ketika Presiden Donald Trump menerapkan tarif atas barang-barang impor dari China, dengan alasan untuk mengatasi defisit perdagangan dan praktik perdagangan yang dianggap tidak adil. Sejak itu, tarif-tarif ini telah ditingkatkan secara signifikan. Saat ini,...