Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label trump

Tragedi Jembatan Hongqi: Infrastruktur Senilai Rp20 Miliar Runtuh 10 Bulan Setelah Dibuka

Detik-detik mencekam terekam jelas dalam video yang viral di media sosial. Sebuah jembatan megah yang menjulang 172 meter di atas lembah sungai tiba-tiba ambruk, menghujani aliran Sungai Dadu dengan reruntuhan beton dan debu mengepul tinggi. Bukan jembatan tua yang lapuk dimakan usia, melainkan Jembatan Hongqi yang baru beroperasi selama 10 bulan. Insiden mengejutkan itu terjadi pada Selasa sore, 11 November 2025, di Prefektur Otonomi Tibet dan Qiang Ngawa Aba, Provinsi Sichuan, China barat daya. Jembatan sepanjang 758 meter yang dijuluki "Jembatan di Awan" itu runtuh setelah diterjang longsor dahsyat akibat hujan lebat berkepanjangan. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam tragedi ini. Kepolisian kota Maerkang telah menutup akses jembatan sejak Senin sore, sehari sebelum kejadian, setelah petugas menemukan tanda-tanda bahaya. Tanda Bahaya yang Tepat Waktu Kewaspadaan petugas kepolisian Maerkang terbukti menyelamatkan nyawa. Pada 10 November, mereka mendeteksi adanya reta...

NATO Berkomitmen Tingkatkan Anggaran Pertahanan: Respons Terhadap Tuntutan Trump dan Penguatan Pakta Pertahanan Bersama

NATO Aliansi militer terkuat di dunia kembali membuat gebrakan.  NATO  baru saja mengumumkan komitmen peningkatan anggaran pertahanan yang signifikan, merespons desakan mantan Presiden AS Donald Trump yang kini kembali menjabat. Keputusan ini bukan sekadar angka di atas kertas—ini tentang masa depan keamanan global dan bagaimana 32 negara anggota bersatu menghadapi ancaman yang semakin kompleks. Transformasi Besar dalam Kebijakan Pertahanan NATO Perubahan dramatis terjadi di markas besar NATO di Brussels. Setelah bertahun-tahun perdebatan sengit tentang pembagian beban finansial, aliansi ini akhirnya mencapai konsensus. Target pengeluaran pertahanan yang sebelumnya dianggap ambisius kini menjadi standar minimum yang harus dipenuhi setiap anggota. Trump, yang selama masa jabatan pertamanya kerap mengkritik sekutu-sekutu Eropa karena dianggap "menumpang gratis" dalam payung keamanan Amerika, kini melihat tuntutannya mulai terwujud. Pendekatan transaksionalnya terhadap aliansi—y...

Serangan Udara Masif Rusia ke Ukraina Sambil Negosiasi Damai dengan Trump: Ketika Diplomasi Bertemu Kenyataan Perang

Bayangin lo lagi ngobrol damai di meja perundingan, eh tiba-tiba ada yang ngebom rumah tetangga. Aneh? Itulah yang terjadi pada 25 Mei 2025 kemarin, ketika Rusia melancarkan salah satu serangan udara terbesar dalam konflik Ukraina, tepat di tengah-tengah upaya perdamaian yang difasilitasi Presiden Trump. Gue bakal breakdown kejadian gila ini – dari skala serangan yang bikin merinding, sampai pertanyaan besar: apa benar negosiasi damai bisa jalan kalau bom masih berjatuhan? Skala Serangan yang Bikin Dunia Tercengang 367 Rudal dan Drone dalam Satu Malam Malam 25 Mei 2025 jadi malam yang nggak bakal dilupain warga Ukraina. Rusia ngeluarin jurus pamungkas dengan mengerahkan 367 "kendaraan serangan udara" dalam serangan semalam suntuk. Komposisinya? 69 rudal balistik dan jelajah, plus 298 drone serangan. Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ihnat, bilang ini bombardir terbesar dalam seluruh konflik dari segi persenjataan yang digunakan. Bayangin aja – 367 proyektil dala...

Kesepakatan Rahasia: Keluarga Kartel Meksiko Memasuki AS di Bawah Pemerintahan Trump

Dunia narkoba internasional baru saja diguncang oleh berita mengejutkan. Kepala Keamanan Meksiko telah mengonfirmasi bahwa 17 anggota keluarga pemimpin Kartel Sinaloa telah menyeberang ke Amerika Serikat pada awal Mei 2025. Ini tampaknya merupakan bagian dari kesepakatan antara Ovidio Guzmán López dan pemerintahan Trump. Peristiwa ini menandai momen penting dalam kerja sama AS-Meksiko melawan kartel narkoba dan terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara terkait kebijakan keamanan. Drama Penyeberangan Keluarga Kartel yang Menggemparkan Pada Jumat, 9 Mei 2025, sekelompok 17 anggota keluarga yang terhubung dengan kepemimpinan Kartel Sinaloa menyeberang perbatasan dari Tijuana ke Amerika Serikat di pintu masuk pelabuhan San Ysidro. Bukti video menangkap individu-individu ini berjalan melintasi perbatasan dengan koper mereka menuju agen-agen AS yang sedang menunggu, menunjukkan ini adalah masuk yang terkoordinasi dan diatur sebelumnya. Di antara mereka yang teridentif...

Netanyahu Akui Peran Krusial Trump dalam Pembebasan Edan Alexander Setelah 584 Hari

Pembebasan Edan Alexander Di balik gemericik air mancur di halaman Istana Kepresidenan Israel, sebuah pengakuan mengejutkan meluncur dari bibir Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. “Donald Trump memberikan kontribusi nyata dalam proses ini,” ujarnya dalam konferensi pers 12 Juli 2024, mengakhiri 19 bulan ketegangan diplomatik sekitar nasib Edan Alexander – warga Amerika-Israel yang terjebak dalam jerat politik Timur Tengah. Sandera yang Menjadi Simbol Diplomasi Global Edan Alexander, pemuda 24 tahun dengan kewarganegaraan ganda, terseret dalam pusaran konflik saat mengunjungi keluarga di Tepi Barat pada November 2022. Insiden penahanan oleh otoritas Palestina yang  berkembang menjadi krisis internasional  ini menyimpan plot yang lebih rumit dari sekadar kasus kriminal biasa. Sumber intelijen  The Times of Israel  mengungkapkan bahwa Alexander secara tidak sengaja terlibat dalam jaringan penyelundupan senjata antar-faksi. Situasi ini dengan cepat menjadi bahan tawar-me...

Rencana Trump Menutup Departemen Pendidikan AS: Latar Belakang, Reaksi Publik, dan Potensi Dampaknya

Dalam beberapa pekan terakhir, dunia pendidikan Amerika Serikat bergejolak menyusul rencana Presiden Donald Trump untuk membubarkan Departemen Pendidikan federal. Ini bukan sekadar wacana politik biasa, melainkan rencana konkret yang bisa mengubah fundamental sistem pendidikan AS. Apa sebenarnya yang melatarbelakangi keputusan ini? Bagaimana reaksi masyarakat AS? Dan apa yang mungkin terjadi jika rencana ini benar-benar terlaksana? Latar Belakang Rencana Pembubaran Departemen Pendidikan AS Trump sudah lama mengekspresikan keinginannya untuk mengeliminasi Departemen Pendidikan, dengan argumen bahwa pengawasan federal telah gagal melayani kepentingan siswa dan keluarga Amerika. Rencana ini kini dipimpin oleh Menteri Pendidikan Linda McMahon , yang telah diarahkan untuk mengambil langkah-langkah menuju penutupan departemen tersebut. Meski demikian, perlu dicatat bahwa tindakan semacam ini membutuhkan persetujuan Kongres karena kerangka hukum yang mendasari pembentukan departemen ini. D...