Bayangkan sebuah papan catur raksasa, di mana setiap bidak adalah negara adidaya, dan taruhannya bukan sekadar wilayah, melainkan masa depan dunia. Inilah yang sedang terjadi di Arktik, kawasan beku yang kini menjadi medan laga baru antara Rusia, Amerika Serikat, dan sekutunya. Baru-baru ini, pernyataan mengejutkan datang dari Moskow: Rusia siap berperang demi Greenland jika perlu. Pernyataan ini bukan sekadar gertakan, melainkan sinyal bahwa perebutan dominasi di Kutub Utara telah mencapai titik didih baru. Greenland: Permata Beku yang Diperebutkan Greenland, pulau terbesar di dunia yang selama ini lebih dikenal sebagai negeri es dan aurora, kini menjadi rebutan. Bukan karena keindahan alamnya, melainkan karena potensi sumber daya alam yang terkubur di bawah lapisan esnya. Dari minyak, gas, hingga mineral langka yang sangat dibutuhkan untuk teknologi masa depan, Greenland adalah jackpot yang menggiurkan. Tak heran jika Rusia mengeluarkan pernyataan keras. Mereka melih...
Apa yang Sebenarnya Terjadi? Bayangkan bangun pagi dan mendapati namamu sudah diganti secara sepihak — itu yang dialami Meksiko saat ini. Pada 9 Mei 2025, [Meksiko resmi menggugat Google]( https://www.latimes.com/world-nation/story/20250509/mexico-sues-google-for-labeling-gulf-of-me xico-as-gulf-of-america) terkait penggantian nama "Teluk Meksiko" menjadi "Teluk Amerika" pada layanan peta digital raksasa teknologi itu. Gugatan ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif pada Januari 2025 yang mengarahkan lembaga federal untuk mengadopsi nama baru bagi badan air yang telah dikenal sebagai "Teluk Meksiko" selama berabad-abad. Sengketa ini bukan sekadar masalah label pada peta. Ini adalah pertemuan kompleks antara kedaulatan nasional, tanggung jawab korporasi, dan politik penamaan geografis di era digital yang semakin rumit. Akar Sejarah Teluk Meksiko Teluk yang kini menjadi pusat perdebatan memiliki sejarah penamaan yan...