Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label emigrasi rusia

PayLater: Bagaimana Layanan "Gratis" Menghasilkan Triliunan Rupiah - Fenomena BNPL Indonesia 2025

Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana perusahaan paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) seperti Shopee PayLater, Kredivo, dan Akulaku bisa meraup keuntungan miliaran rupiah dari layanan yang tampak "gratis" bagi konsumen? Jawabannya terletak pada model bisnis yang canggih dan beragam sumber pendapatan yang tersembunyi di balik kemudahan cicilan 0%. Industri BNPL global mencapai nilai sekitar 560 miliar dolar AS pada 2025, dengan proyeksi pertumbuhan mencapai 1,43 triliun dolar AS pada 2029. Di Indonesia sendiri, pasar BNPL diperkirakan tumbuh 13,5% secara tahunan untuk mencapai 8,59 miliar dolar AS pada 2025, menjadikannya salah satu segmen fintech dengan pertumbuhan tercepat di Tanah Air. Mesin Pendapatan BNPL: Bukan dari Konsumen, Tapi dari Merchant Berbeda dengan persepsi umum, perusahaan BNPL Indonesia seperti Kredivo, Akulaku, dan Shopee PayLater tidak mengandalkan bunga dari konsumen sebagai sumber utama pendapatan mereka. Sebaliknya, mereka menerapkan strategi yan...

Mengapa Warga Rusia Ramai-Ramai Kabur dari Negaranya di 2025

Bayangkan sebuah negeri yang dulu begitu percaya diri memandang masa depan, kini dipenuhi antrean panjang di bandara, tiket satu arah ke negara tetangga, dan akun-akun Telegram yang membocorkan jalur keluar aman bagi pria usia 18–30 tahun. Inilah potret Rusia di tahun 2025—sebuah babak yang memaksa warganya bertanya: “Apakah masih ada masa depan untukku di sini?” Fenomena eksodus warga Rusia bukan sekadar cerita individu yang nekat pindah demi petualangan baru. Ini adalah gelombang migrasi besar, didorong oleh ketakutan akan wajib militer besar-besaran , penindasan politik yang semakin keras , dan ekonomi yang kian tercekik .   1. Wajib Militer yang Menghantui Setiap Pria Muda Jika Anda seorang pria Rusia berusia antara 18 dan 30 tahun pada 2025, peluang mendapat surat panggilan wajib militer kini lebih besar dari sebelumnya. Presiden Vladimir Putin memanggil 160.000 pria dalam gelombang musim semi tahun ini—terbesar sejak 2011 ( Al Jazeera ). Dan itu belum cukup. Parlem...