Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Sushila Karki perdana menteri Nepal

Tragedi Jembatan Hongqi: Infrastruktur Senilai Rp20 Miliar Runtuh 10 Bulan Setelah Dibuka

Detik-detik mencekam terekam jelas dalam video yang viral di media sosial. Sebuah jembatan megah yang menjulang 172 meter di atas lembah sungai tiba-tiba ambruk, menghujani aliran Sungai Dadu dengan reruntuhan beton dan debu mengepul tinggi. Bukan jembatan tua yang lapuk dimakan usia, melainkan Jembatan Hongqi yang baru beroperasi selama 10 bulan. Insiden mengejutkan itu terjadi pada Selasa sore, 11 November 2025, di Prefektur Otonomi Tibet dan Qiang Ngawa Aba, Provinsi Sichuan, China barat daya. Jembatan sepanjang 758 meter yang dijuluki "Jembatan di Awan" itu runtuh setelah diterjang longsor dahsyat akibat hujan lebat berkepanjangan. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam tragedi ini. Kepolisian kota Maerkang telah menutup akses jembatan sejak Senin sore, sehari sebelum kejadian, setelah petugas menemukan tanda-tanda bahaya. Tanda Bahaya yang Tepat Waktu Kewaspadaan petugas kepolisian Maerkang terbukti menyelamatkan nyawa. Pada 10 November, mereka mendeteksi adanya reta...

Krisis Politik Nepal: Bagaimana Protes Generasi Z Memaksa PM Mundur dan Mengguncang Himalaya

Nepal mengalami gejolak politik terburuk dalam dekade terakhir setelah demonstrasi masif dipimpin Generasi Z memaksa Perdana Menteri KP Sharma Oli mengundurkan diri. Kerusuhan berdarah ini telah merenggut 51 nyawa dan memunculkan krisis kepemimpinan di negara yang berada di antara China dan India. Himalaya tidak hanya dikenal karena puncak Everest yang menjulang tinggi. Negara kecil Nepal, yang terjepit di antara dua raksasa Asia—China dan India—kini menjadi sorotan dunia karena alasan yang sangat berbeda. Pada September 2025, gelombang demonstrasi yang dipimpin anak-anak muda Generasi Z berhasil menumbangkan pemerintahan dan menciptakan kehampaan politik yang mengkhawatirkan. Larangan Media Sosial Jadi Pemicu Ledakan Amarah Krisis politik Nepal berawal dari keputusan kontroversial pemerintah yang melarang 26 platform media sosial pada 4 September 2025. Facebook, WhatsApp, Instagram, YouTube, dan X (sebelumnya Twitter) menjadi sasaran pemblokiran dengan alasan gagal mematuhi persyar...