Dunia Timur Tengah kembali bergelora. Sebuah serangan udara Israel yang menewaskan Perdana Menteri Houthi Ahmed Ghaleb al-Rahawi pada 28 Agustus 2025 telah memicu gelombang kemarahan yang mengubah lanskap konflik regional. Bukan sekadar pembalasan, melainkan deklarasi perang total yang mengancam stabilitas Laut Merah dan sekitarnya. Operasi "Lucky Drop": Serangan yang Mengubah Segalanya Israel menyebut operasi pembunuhan ini sebagai "Lucky Drop" – nama yang ironis mengingat dampak luas yang akan ditimbulkannya. Ahmed al-Rahawi tewas dalam serangan Kamis di Sana'a bersama sejumlah menteri, kata para pemberontak dalam pernyataan. Operasi presisi ini tidak hanya menargetkan satu individu, melainkan seluruh inti kepemimpinan sipil Houthi. Serangan dilakukan saat para pejabat tinggi Houthi berkumpul di Bayt Baws, Sana'a, untuk menyaksikan pidato televisi pemimpin mereka Abdul-Malik al-Houthi. Intelijen Israel memberikan informasi real-time tentang pertemuan t...
Lautan Karibia yang biasanya tenang kini menjadi panggung drama geopolitik paling intens dalam dekade terakhir. Sejak akhir Agustus 2025, ketegangan antara Amerika Serikat dan Venezuela telah mencapai titik klimaks dengan pengerahan armada kapal perang AS yang terdiri dari tujuh kapal perang, termasuk tiga kapal destroyer berpeluru kendali kelas Aegis dan satu kapal selam nuklir. Presiden Venezuela Nicolás Maduro merespons dengan tegas, mendeklarasikan bahwa "tidak ada cara mereka bisa masuk Venezuela" sambil memobilisasi pertahanan negaranya melalui patroli drone dan rekrutmen milisi yang menargetkan 4,5 juta warga. Konfrontasi ini bukan sekadar adu kekuatan militer—ini adalah pertarungan narasi tentang legitimasi, kedaulatan, dan masa depan Amerika Latin. Akar Konflik: Tuduhan Perdagangan Narkoba yang Kontroversial Krisis yang sedang berlangsung bermula dari strategi anti-kartel agresif pemerintahan Trump . Washington telah mendesignasi yang disebut sebagai Cartel de lo...