Dunia Timur Tengah kembali bergelora. Sebuah serangan udara Israel yang menewaskan Perdana Menteri Houthi Ahmed Ghaleb al-Rahawi pada 28 Agustus 2025 telah memicu gelombang kemarahan yang mengubah lanskap konflik regional. Bukan sekadar pembalasan, melainkan deklarasi perang total yang mengancam stabilitas Laut Merah dan sekitarnya. Operasi "Lucky Drop": Serangan yang Mengubah Segalanya Israel menyebut operasi pembunuhan ini sebagai "Lucky Drop" – nama yang ironis mengingat dampak luas yang akan ditimbulkannya. Ahmed al-Rahawi tewas dalam serangan Kamis di Sana'a bersama sejumlah menteri, kata para pemberontak dalam pernyataan. Operasi presisi ini tidak hanya menargetkan satu individu, melainkan seluruh inti kepemimpinan sipil Houthi. Serangan dilakukan saat para pejabat tinggi Houthi berkumpul di Bayt Baws, Sana'a, untuk menyaksikan pidato televisi pemimpin mereka Abdul-Malik al-Houthi. Intelijen Israel memberikan informasi real-time tentang pertemuan t...
Pada tanggal 10 Mei 2025, pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) dan China bertemu di Geneva, Swiss, untuk membahas isu tarif dagang yang telah menjadi sumber ketegangan antara kedua negara super ekonomi ini. Pertemuan ini, yang melibatkan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Perdagangan AS Jamieson Greer dari pihak AS, serta Wakil Perdana Menteri China He Lifeng dari pihak China, diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju de-eskalasi dalam perang dagang yang telah berlangsung lama. Bagi pembaca Indonesia, yang bergantung pada perdagangan global, hasil dari pertemuan ini sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi regional. Latar Belakang Perang Dagang AS-China Perang dagang antara AS dan China dimulai pada tahun 2018 ketika Presiden Donald Trump menerapkan tarif atas barang-barang impor dari China, dengan alasan untuk mengatasi defisit perdagangan dan praktik perdagangan yang dianggap tidak adil. Sejak itu, tarif-tarif ini telah ditingkatkan secara signifikan. Saat ini,...