Langsung ke konten utama

Tragedi Jembatan Hongqi: Infrastruktur Senilai Rp20 Miliar Runtuh 10 Bulan Setelah Dibuka

Detik-detik mencekam terekam jelas dalam video yang viral di media sosial. Sebuah jembatan megah yang menjulang 172 meter di atas lembah sungai tiba-tiba ambruk, menghujani aliran Sungai Dadu dengan reruntuhan beton dan debu mengepul tinggi. Bukan jembatan tua yang lapuk dimakan usia, melainkan Jembatan Hongqi yang baru beroperasi selama 10 bulan. Insiden mengejutkan itu terjadi pada Selasa sore, 11 November 2025, di Prefektur Otonomi Tibet dan Qiang Ngawa Aba, Provinsi Sichuan, China barat daya. Jembatan sepanjang 758 meter yang dijuluki "Jembatan di Awan" itu runtuh setelah diterjang longsor dahsyat akibat hujan lebat berkepanjangan. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam tragedi ini. Kepolisian kota Maerkang telah menutup akses jembatan sejak Senin sore, sehari sebelum kejadian, setelah petugas menemukan tanda-tanda bahaya. Tanda Bahaya yang Tepat Waktu Kewaspadaan petugas kepolisian Maerkang terbukti menyelamatkan nyawa. Pada 10 November, mereka mendeteksi adanya reta...

Orang ke-5 Telah Dipastikan Sembuh Dari AIDS

Para peneliti mengumumkan bahwa seorang pria berusia 53 tahun di Jerman telah sembuh dari HIV. Disebut sebagai "pasien Dusseldorf" untuk melindungi privasinya, para peneliti mengatakan bahwa ini adalah kasus penyembuhan HIV kelima yang dikonfirmasi. Meskipun rincian pengobatannya yang sukses pertama kali diumumkan pada sebuah konferensi pada tahun 2019, para peneliti tidak dapat memastikan bahwa dia telah sembuh secara resmi pada saat itu. Hari ini, para peneliti mengumumkan bahwa pasien Dusseldorf masih tidak memiliki virus yang dapat dideteksi di dalam tubuhnya, bahkan setelah menghentikan pengobatan HIV-nya empat tahun lalu. "Ini benar-benar menyembuhkan, dan bukan hanya, Anda tahu, remisi jangka panjang," kata Dr. Bjorn-Erik Ole Jensen, yang mempresentasikan rincian kasus tersebut dalam publikasi baru di "Nature Medicine." "Sinyal yang jelas positif ini memberikan harapan, tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," kata Jensen Bagi kebanyakan orang, HIV adalah infeksi seumur hidup, dan virus tidak pernah bisa sepenuhnya dihilangkan. Berkat pengobatan modern, orang dengan HIV dapat hidup lama dan sehat. Pasien Dusseldorf bergabung dengan sekelompok kecil orang yang telah disembuhkan dalam keadaan ekstrim setelah transplantasi sel punca (stem sel), biasanya hanya dilakukan pada pasien kanker yang tidak memiliki pilihan lain. Transplantasi sel punca adalah prosedur berisiko tinggi yang secara efektif menggantikan sistem kekebalan tubuh seseorang. Tujuan utamanya adalah untuk menyembuhkan kanker seseorang, tetapi prosedur ini juga menghasilkan penyembuhan HIV dalam beberapa kasus. HIV, atau human immunodeficiency virus, masuk dan menghancurkan sel-sel sistem kekebalan tubuh. Tanpa pengobatan, kerusakan yang berkelanjutan dapat menyebabkan AIDS, atau sindrom imunodefisiensi, di mana seseorang tidak dapat melawan infeksi kecil sekalipun. Dengan sekitar 38,4 juta orang di dunia yang hidup dengan HIV, pengobatan telah berjalan baik. Pengobatan modern dapat mencegah virus untuk berkembang terus, dan penelitian untuk mencegah infeksi HIV dengan vaksin juga sedang terus dikembangkan. Orang pertama yang sembuh dari HIV adalah Timothy Ray Brown. Peneliti menerbitkan kasusnya sebagai pasien Berlin pada 2009. Kemudian diikuti oleh pasien London yang diterbitkan pada 2019. Baru-baru ini, pasien The City of Hope dan New York diterbitkan pada 2022. “Saya pikir kita bisa mendapatkan banyak pengetahuan dari pasien ini dan dari kasus penyembuhan HIV serupa ini," kata Jensen. "Wawasan ini memberi kita beberapa petunjuk ke mana kita bisa pergi untuk membuat prosedur yang lebih aman." Keempat pasien ini telah menjalani transplantasi sel punca untuk pengobatan kanker darah mereka. Donor mereka juga memiliki mutasi kebal HIV yang menghapus protein yang disebut CCR5, yang biasanya digunakan HIV untuk masuk ke dalam sel. Hanya 1% dari total populasi membawa mutasi genetik yang membuat mereka kebal terhadap HIV. “Ketika Anda mendengar tentang penyembuhan HIV ini, pasti ini sangat luar biasa, mengingat betapa sulitnya hal itu. Tapi ini merupakan pengecualian," kata Dr. Todd Ellerin, direktur penyakit menular di South Shore Health. Transplantasi sel punca adalah prosedur rumit yang memiliki banyak risiko, dan terlalu berisiko untuk menawarkannya sebagai obat untuk semua orang dengan HIV. Namun, para ilmuwan berharap. Setiap kali mereka menyembuhkan pasien baru, mereka memperoleh wawasan penelitian berharga yang membantu mereka memahami apa yang diperlukan untuk menemukan obat bagi semua orang. “Ini jelas merupakan langkah maju dalam memajukan ilmu pengetahuan dan membuat kita memahami, dalam beberapa hal, apa yang diperlukan untuk menyembuhkan HIV,” kata Ellerin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Istana ke Penjara: Kisah Jatuhnya Nicolas Sarkozy dalam Pusaran Skandal Dana Gaddafi

Dalam sebuah peristiwa yang mengguncang dunia politik Eropa, Nicolas Sarkozy, mantan Presiden Prancis yang menjabat dari 2007 hingga 2012, kini mendekam di Penjara La Santé, Paris. Pada 21 Oktober 2025, politisi berusia 70 tahun ini resmi memulai hukuman penjara lima tahun setelah terbukti bersalah dalam kasus konspirasi kriminal terkait pendanaan kampanye ilegal dari Libya. Sarkozy menjadi pemimpin pertama dari negara Uni Eropa yang dipenjara dan kepala negara Prancis pertama yang masuk penjara sejak era Perang Dunia II. Keputusan pengadilan untuk menjalankan hukuman segera, bahkan sebelum proses banding selesai, menjadi preseden yang belum pernah terjadi dalam sejarah hukum Prancis modern. Vonis yang Menggemparkan Prancis Pengadilan pidana Paris pada 25 September 2025 menjatuhkan vonis bersalah kepada Sarkozy atas tuduhan konspirasi kriminal. Hakim ketua, Nathalie Gavarino, menyatakan bahwa mantan presiden ini berusaha mendapatkan dana kampanye ilegal senilai jutaan euro dari mend...

Gencatan Senjata Israel-Hamas Resmi Berlaku: Fase Pertama Rencana Damai Trump untuk Gaza

Sebuah babak baru tercipta di Timur Tengah. Israel dan Hamas akhirnya mencapai kesepakatan gencatan senjata setelah lebih dari dua tahun konflik berdarah yang menewaskan puluhan ribu jiwa. Pemerintah Israel secara resmi menyetujui kesepakatan ini pada Jumat, 10 Oktober 2025, menandai implementasi fase pertama dari rencana damai 20 poin Presiden Donald Trump untuk Gaza. Kesepakatan bersejarah ini muncul setelah negosiasi tidak langsung yang intensif di Sharm el-Sheikh, Mesir. Kabinet Israel memberikan persetujuan final mereka, membuka jalan bagi penghentian pertempuran yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan merenggut nyawa lebih dari 67.000 warga Palestina. Pertukaran Tahanan Besar-Besaran Jadi Kunci Kesepakatan Salah satu poin paling krusial dalam kesepakatan ini adalah pertukaran tahanan yang melibatkan jumlah besar dari kedua belah pihak. Hamas berkomitmen untuk membebaskan 20 sandera Israel yang masih hidup dalam waktu 72 jam sejak gencatan senjata berlaku, ditamba...

Kesepakatan ASEAN di Kuala Lumpur Buka Peluang Ekspor RI Naik 15%

Kesepakatan baru di KTT ASEAN Malaysia dapat meningkatkan ekspor Indonesia hingga 15% namun menghadirkan tantangan bagi industri manufaktur lokal yang harus bersaing lebih ketat dengan produk Thailand dan Vietnam. Apa Yang Terjadi di Malaysia Para pemimpin ASEAN berkumpul di Kuala Lumpur untuk KTT ke-44 ASEAN yang membahas integrasi ekonomi regional dan respons bersama terhadap ketegangan perdagangan global. Pertemuan menghasilkan kesepakatan untuk mempercepat implementasi ASEAN Single Window dan menurunkan hambatan non-tarif di sektor prioritas termasuk pertanian, elektronik, dan jasa digital. Malaysia sebagai tuan rumah mendorong harmonisasi standar perdagangan yang lebih ketat mulai kuartal kedua 2026. Dampak Langsung ke Indonesia Ekspor-Impor: Sektor kelapa sawit, kopi, dan kakao Indonesia diprediksi mendapat akses pasar lebih mudah ke Singapura, Malaysia, dan Thailand dengan penurunan waktu clearance hingga 40%. Namun, produk manufaktur Indonesia—terutama tekstil, alas kaki, ...