Dunia kesehatan global kembali menghadapi ancaman serius. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan kritis mengenai wabah Virus Marburg—penyakit mematikan yang dikenal dengan julukan "penyakit mata berdarah"—yang telah merenggut nyawa delapan orang di wilayah Kagera, Tanzania. Penyakit yang mengerikan ini bukan sekadar ancaman regional. Dengan tingkat kematian yang mencapai 100% pada wabah terbaru, virus Marburg menunjukkan betapa rapuhnya pertahanan manusia terhadap patogen yang belum memiliki vaksin atau pengobatan spesifik. Wabah Terbaru di Tanzania: Ketika Realitas Melebihi Skenario Terburuk Pada Januari 2025, Tanzania mengkonfirmasi wabah kedua virus Marburg di wilayah Kagera, khususnya di distrik Biharamulo dan Muleba. Presiden Samia Suluhu Hassan secara resmi menyatakan wabah pada 20 Januari 2025 , setelah kasus pertama teridentifikasi sepuluh hari sebelumnya. Yang paling mengerikan? Delapan dari sepuluh korban meninggal sebelum wabah bahkan d...
Gempa baru berkekuatan 6,3 mengguncang Turki pada Senin malam, menurut Survei Geologi AS, bahkan ketika negara ini masih membersihkan puing-puing kerusakan yang merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarahnya.
Gempa itu berpusat di dekat kota selatan Samandag, yang terletak di provinsi Hatay, yang mengalami kerusakan parah akibat gempa yang melanda pada 6 Februari.
Gempa terbaru ini terjadi ketika pejabat dari Turki dan Suriah mengatakan jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,8 yang melanda dua minggu lalu telah mencapai total 46.957, dengan 41.156 di Turki dan 5.801 di Suriah.
Tim pencarian dan penyelamatan di Turki dan Suriah sedang mensurvei kerusakan terbaru dari gempa baru tersebut. Setidaknya tiga orang tewas, dan 213 orang terluka di Turki akibat gempa Senin, menurut pemerintah Turki.
Walikota Hatay mengatakan orang-orang terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang baru runtuh akibat gempa terbaru.
Sedikitnya 130 orang terluka di barat laut Suriah saat gempa terbaru melanda, kata White Helmets, Unit Pertahanan Sipil Suriah. Beberapa balkon dan dinding juga runtuh akibat gempa.
"Beberapa warga sipil terluka akibat jatuhnya puing-puing bangunan, terinjak-injak, dan melompat dari tempat tinggi. Selain itu, di Jenderes, utara Aleppo, dua bangunan tak berpenghuni dan menara masjid runtuh," kata organisasi tersebut.
Komentar
Posting Komentar