Langsung ke konten utama

Mogadishu Diterjang Banjir: Ketika Ibukota Somalia Tenggelam dalam Derita

Banjir di Mogadishu Somalia
Pada Jumat malam yang seharusnya tenang di Mogadishu, hujan deras mengguyur tanpa henti selama delapan jam, mengubah jalanan menjadi sungai dan rumah-rumah menjadi pulau-pulau terisolasi. Setidaknya tujuh nyawa melayang, termasuk dua wanita dan seorang anak laki-laki, akibat banjir yang melanda dua distrik utama ibu kota Somalia ini. Reuters

Banjir yang Mengguncang Jantung Kota

Hujan deras yang turun lebih dari 115 mm dalam waktu singkat membuat sistem drainase kota kewalahan. Air setinggi pinggang manusia membanjiri permukiman, memaksa warga mencari perlindungan di atap rumah atau tempat yang lebih tinggi. Sebanyak sembilan rumah hancur, dan lebih dari 200 keluarga kehilangan tempat tinggal mereka. AP News

Infrastruktur kota pun tak luput dari kerusakan. Enam jalan utama rusak parah, menghambat mobilitas dan akses bantuan. Bahkan, Bandara Internasional Aden Abdulle sempat menghentikan operasionalnya sebelum akhirnya kembali berfungsi. AP News

Kisah di Balik Derasnya Air

Di balik angka-angka statistik, terdapat kisah-kisah memilukan. Nuradin Mohammed, seorang warga lokal, menceritakan bagaimana ia bersama teman-temannya harus menggali puing-puing untuk menemukan jasad seorang anak laki-laki yang hilang. Reuters

Mohamed Hassan, warga lainnya, menggambarkan malam itu sebagai mimpi buruk. "Kami menghabiskan malam di atap rumah, menggigil kedinginan, tanpa makanan," ujarnya. AP News

Bencana yang Terus Berulang

Banjir ini bukanlah yang pertama, dan kemungkinan besar bukan yang terakhir. Somalia telah mengalami serangkaian bencana alam dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari kekeringan parah hingga banjir besar. Fenomena cuaca seperti El Niño dan Dipol Samudra Hindia disebut-sebut sebagai penyebab utama meningkatnya intensitas hujan di wilayah ini. The Times of India+4Voice of America+4The Guardian+4

Menurut Organisasi Meteorologi Dunia, perubahan iklim telah menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem di seluruh dunia, termasuk di Afrika Timur. Somalia, dengan infrastruktur yang rapuh dan sistem peringatan dini yang terbatas, menjadi sangat rentan terhadap dampak tersebut.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Banjir tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga menghancurkan mata pencaharian. Pertanian, yang menjadi tulang punggung ekonomi Somalia, mengalami kerusakan parah. Lahan pertanian terendam, tanaman rusak, dan hewan ternak hilang. Hal ini memperburuk krisis pangan yang sudah melanda negara tersebut.

Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) memperkirakan bahwa lebih dari 1,5 juta hektar lahan pertanian berisiko rusak akibat banjir. Dengan populasi yang sebagian besar bergantung pada pertanian subsisten, dampak ini sangat menghancurkan.

Tabel: Dampak Banjir di Mogadishu

AspekDampak
Korban Jiwa7 orang tewas, termasuk 2 wanita dan 1 anak laki-laki
Rumah Hancur9 rumah runtuh
Keluarga TerdampakLebih dari 200 keluarga kehilangan tempat tinggal
Infrastruktur Rusak6 jalan utama rusak parah, bandara sempat tutup
Curah HujanLebih dari 115 mm dalam 8 jam
Sistem DrainaseTidak mampu menampung volume air, menyebabkan banjir meluas

Apa yang Bisa Dilakukan?

Situasi ini menuntut respons cepat dan terkoordinasi dari pemerintah Somalia, organisasi kemanusiaan, dan komunitas internasional. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

  • Peningkatan Sistem Drainase: Membangun dan memperbaiki infrastruktur drainase untuk mencegah banjir di masa depan.

  • Sistem Peringatan Dini: Mengembangkan sistem peringatan dini yang efektif untuk memberi tahu warga tentang potensi bencana.

  • Bantuan Kemanusiaan: Menyediakan bantuan darurat bagi mereka yang terdampak, termasuk makanan, air bersih, dan tempat tinggal sementara.

  • Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko bencana dan langkah-langkah mitigasi yang dapat diambil.

Kesimpulan

Banjir yang melanda Mogadishu adalah pengingat keras tentang kerentanan kota ini terhadap perubahan iklim dan kurangnya infrastruktur yang memadai. Tanpa tindakan nyata dan investasi dalam mitigasi bencana, tragedi serupa akan terus berulang, menelan lebih banyak korban dan menghancurkan kehidupan masyarakat.

Apa pendapat Anda tentang langkah-langkah yang harus diambil untuk mencegah bencana serupa di masa depan? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar di bawah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tabrakan Kereta Api di Yunani Tewaskan 26 dan Lukai 85 Orang

Sebuah kereta penumpang dan kereta barang yang melaju terlibat dalam tabrakan dahsyat di Yunani utara pada Rabu pagi. Tabrakan tersebut mengakibatkan 26 korban jiwa dan 85 luka-luka, menurut pejabat Dinas Pemadam Kebakaran. Beberapa mobil tergelincir dan setidaknya tiga terbakar setelah tabrakan di dekat Tempe. Petugas rumah sakit di Larissa melaporkan bahwa sedikitnya 25 orang mengalami luka serius. Tim penyelamat yang memakai lampu kepala bekerja di tengah asap tebal untuk menarik potongan logam yang hancur dari gerbong rel untuk mencari orang yang terjebak. Penumpang yang mengalami luka ringan atau tidak terluka diangkut dengan bus ke Thessaloniki. Tabrakan itu digambarkan sebagai "sangat kuat" dan "malam yang mengerikan" oleh Costas Agorastos, gubernur wilayah Thessaly. Operator kereta melaporkan bahwa kereta penumpang tujuan utara dari Athena ke Thessaloniki memiliki sekitar 350 penumpang saat tabrakan terjadi.

Kebocoran Lab 'Kemungkinan Besar' Asal-Usul COVID, Menurut Laporan

Asal-usul COVID-19 masih belum bisa diketahui dengan pasti, tetapi Departemen Energi AS dilaporkan yakin bahwa virus tersebut kemungkinan besar merupakan hasil dari kebocoran laboratorium di China. Menurut The Wall Street Journal, penilaian tersebut dibuat dengan "keyakinan rendah" dan belum dikonfirmasi oleh pemerintah AS. Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan bahwa "saat ini belum ada jawaban pasti" dari komunitas intelijen tentang asal usul virus. Empat elemen komunitas intelijen AS mengatakan pada tahun 2021 bahwa mereka memiliki "keyakinan rendah" COVID-19 awalnya menyebar dari hewan ke manusia, sementara satu elemen menilai dengan "keyakinan sedang" bahwa infeksi manusia pertama adalah hasil dari " insiden terkait laboratorium, mungkin melibatkan eksperimen, penanganan hewan, atau pengambilan sampel oleh Institut Virologi Wuhan." Organisasi Kesehatan Dunia semakin menerima kemungkinan bahwa virus t...

Kepala Polisi Stockholm Ditemukan Tewas Setelah Ada yang Laporan yang Mengkritiknya

Seorang perwira polisi senior Swedia ditemukan tewas di rumahnya, beberapa jam setelah rilis laporan internal yang menemukan konflik kepentingan terkait keputusan yang dia buat tentang mantan karyawan yang memiliki hubungan dengannya, kata polisi. Mats Löfving, kepala polisi di wilayah Stockholm, ditemukan tewas di rumahnya di kota Norrkoping, kata polisi. Dia berusia 61 tahun. Penyebab kematian belum jelas dan polisi melakukan penyelidikan sebagai prosedur standar. Perilaku Löfving sedang ditinjau baik oleh audit internal maupun investigasi kriminal, dalam kasus yang mengguncang kepemimpinan polisi Swedia dan menjadi berita utama di seluruh negara Skandinavia. Penyelidikan berfokus pada hubungannya dengan seorang karyawan wanita saat dia menjadi kepala Departemen Operasi Nasional kepolisian. Investigasi internal pada Rabu menemukan adanya konflik kepentingan saat Löfving membuat keputusan terkait gaji dan posisi karyawan. Penyelidik mengatakan bahwa keputusan tersebut menimbulkan...