Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

Tragedi Jembatan Hongqi: Infrastruktur Senilai Rp20 Miliar Runtuh 10 Bulan Setelah Dibuka

Detik-detik mencekam terekam jelas dalam video yang viral di media sosial. Sebuah jembatan megah yang menjulang 172 meter di atas lembah sungai tiba-tiba ambruk, menghujani aliran Sungai Dadu dengan reruntuhan beton dan debu mengepul tinggi. Bukan jembatan tua yang lapuk dimakan usia, melainkan Jembatan Hongqi yang baru beroperasi selama 10 bulan. Insiden mengejutkan itu terjadi pada Selasa sore, 11 November 2025, di Prefektur Otonomi Tibet dan Qiang Ngawa Aba, Provinsi Sichuan, China barat daya. Jembatan sepanjang 758 meter yang dijuluki "Jembatan di Awan" itu runtuh setelah diterjang longsor dahsyat akibat hujan lebat berkepanjangan. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam tragedi ini. Kepolisian kota Maerkang telah menutup akses jembatan sejak Senin sore, sehari sebelum kejadian, setelah petugas menemukan tanda-tanda bahaya. Tanda Bahaya yang Tepat Waktu Kewaspadaan petugas kepolisian Maerkang terbukti menyelamatkan nyawa. Pada 10 November, mereka mendeteksi adanya reta...

Pernyataan Berani Pemimpin Ukraina: Menolak Utang AS dan Mengejar Dialog dengan Trump

Dalam sebuah pernyataan yang mencerminkan sikap tegas dan penuh percaya diri, pemimpin Ukraina menyampaikan pandangan pragmatisnya terkait hubungan dengan pemerintahan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump. Dengan nada yang lugas namun tetap hormat, ia menegaskan bahwa meskipun ada hinaan verbal dari mantan Presiden Trump, dia tidak akan mengambilnya secara pribadi. “Saya tidak akan menyebut kata-kata itu sebagai pujian,” ujarnya merujuk pada komentar pedas Trump. “Namun, untuk apa marah? Jika seseorang memanggil saya 'diktator,' biarlah. Saya melihat ini sebagai bagian dari dinamika politik global. Tapi satu hal yang pasti: saya tidak akan pernah menerima angka utang sebesar $500 miliar, apalagi $100 miliar.” Pernyataan ini menjadi sorotan karena sikapnya yang jelas menolak untuk mengakui hibah internasional sebagai bentuk utang. Ia menjelaskan bahwa meskipun situasi memaksa negara untuk menerima dukungan finansial, hal tersebut tidak berarti harus diterima be...

Perbatasan AS Kini Lebih Sepi: Agen Federal Mendominasi, Migran Menangis Saat Ditangkap

  Di perbatasan El Paso, Texas, yang membentang hingga New Mexico, situasi telah berubah drastis. Dalam empat jam patroli yang tenang, hanya satu migran yang berhasil ditangkap oleh enam agen federal bersenjata lengkap. Namun, momen penangkapan itu jauh dari biasa—migran tersebut menangis tersedu-sedu saat menyadari upayanya untuk masuk secara ilegal ke Amerika Serikat gagal total. Migran itu adalah Juan (bukan nama sebenarnya), seorang pria berusia 23 tahun asal Meksiko. Ini adalah percobaan keduanya untuk melintasi perbatasan, setelah menghabiskan $7.000 untuk membayar "coyotes" atau operator kartel yang membantu perjalanannya. Bagi banyak migran seperti Juan, perjalanan ini bukan sekadar usaha fisik, tetapi juga pengorbanan finansial besar-besaran. Mereka sering menghabiskan seluruh tabungan dan sumber daya demi mimpi mendapatkan kehidupan yang lebih baik di Amerika Serikat. Namun kali ini, harapannya pupus dalam hitungan detik. Setelah berhasil memanjat tembok perbata...